Senin lalu, Badan mengeluarkan peringatan dini terkait prakiraan cuaca ekstrem yang akan melanda sebagian besar wilayah Indonesia pada Selasa (28/9) hingga Kamis (30/9). Berdasarkan pantauan radar cuaca BMKG, cuaca ekstrem diakibatkan adanya pusaran angin tertutup di Samudera Hindia sebelah barat Bengkulu dan daerah tekanan rendah di Samudera Pasifik Barat membentuk daerah pumpunan angin yang memanjang dari Laut Jawa bagian barat hingga perairan barat Sumatera dan dari Laut Natuna hingga Laut Sulawesi Utara.
Instruksi kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem, kata Agung, sudah dikirim ke pemerintah daerah melalui Kementerian Dalam Negeri. "Cuaca tidak bisa dihalang-halangi, kami hanya bisa mengantisipasi," ujarnya.
Menurut dia, peringatan cuaca ekstrem perlu diingatkan terus ke seluruh pemerintah daerah. "Mereka harus menyimak betul laporan BMKG dalam tiga bulan mendatang." Karena berdasar peringatan tersebut, daerah harus menyiapkan antisipasi banjir akibat curah hujan yang ekstrem hingga Januari 2011.
Peringatan cuaca ekstrem, kata dia, disebarkan ke Dinas Perhubungan Laut. "Saya harapkan para nahkoda dan nelayan patuh terhadap laporan tersebut, begitu pula para Syahbandar harus mengawasi ketat izin melaut" kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat 2004-2009 ini.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah, lanjut Agung, sudah meminta untuk terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah. "Kami berusaha mengurangi korban kalau terjadi bencana," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar